Banyak orang yang berpikir kalau manajemen keuangan hanya perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan besar saja. Kenyataannya, manajemen keuangan itu perlu dilakukan untuk pribadi juga. Manajemen keuangan merupakan hal yang sangat penting, terlebih di era modern seperti saat ini. Aktivitas perencanaan keuangan pribadi merupakan rangkaian kegiatan yang pada akhirnya akan bertujuan untuk mencapai kebebasan finansial. Kesuksesan finansial sangat dipengaruhi oleh perencanaan keuangan yang cermat. Tanpa perencanaan keuangan pribadi yang tepat dapat berpotensi untuk terjadi kesulitan finansial di kemudian harinya.
TIPS UNTUK MELAKUKAN MANAJEMEN KEUANGAN:
1. SIAPKAN DANA DARURAT
Banyak orang yang mengabaikan tentang pentingnya dana darurat selama ini. Dengan adanya pandemi ini, banyak dari kita yang baru mulai menyadari pentingnya dana darurat ini. Fungsi dari dana ini adalah untuk digunakan pada saat kondisi darurat dan tidak terduga. Dana darurat ini merupakan salah satu pos keuangan yang terpenting dan harus disediakan pertama kalinya di saat membuat budgeting bulanan. Idealnya, dana darurat yang harus tersedia itu mulai dari minimal 3 kali pengeluaran bulanan untuk yang masih lajang tanpa tanggungan, sampai dengan 12 kali pengeluaran bulanan untuk yang sudah menikah dengan 2 orang anak.
2. MEMBUAT BUDGETING
Budgeting adalah strategi untuk mengatur alokasi anggaran. Budgeting ini berlaku untuk semua orang, tanpa memandang apakah orang tersebut memiliki penghasilan yang besar atau kecil. Setiap orang memiliki profil keuangan, kebutuhan, serta skala prioritas yang berbeda, sehingga besarnya budget untuk setiap pos pengeluaran juga akan berbeda.
3. MEMASTIKAN CASHFLOW YANG POSITIF
Aliran kas yang masuk dan keluar, yang dikenal dengan istilah cashflow, dapat terkontrol dengan baik dengan melakukan pencatatan yang baik. Dengan melakukan pencatatan yang baik, tentunya juga akan membuat kita lebih berhati-hati dalam melakukan alokasi dana untuk setiap pos pengeluaran yang ada, mulai dari pengeluaran untuk kebutuhan hidup sampai dengan pengeluaran untuk gaya hidup yang biasanya bersifat impulsif dan susah untuk dikontrol.
Dengan melakukan pencatatan cashflow secara rutin setiap bulannya, kita dapat memantau apakah aktualisasi pengeluaran kita masih sesuai dengan budget atau malah telah melebihi anggaran yang telah dibuat. Latte factor yang merupakan pengeluaran yang tidak diperlukan dan sering menyebabkan kebocoran juga dapat kita ketahui dengan melakukan pencatatan yang rutin. Kita juga akan lebih patuh dengan budget yang telah dibuat serta kita akan lebih menghargai uang yang kita miliki, yang pada akhirnya akan membantu financial goals kita tercapai.
4. MENYIAPKAN SAFETY NET
Risiko kehidupan tidak pernah bisa kita perkirakan kapan, dimana, dan bagaimana akan terjadi. Dalam melakukan manajemen keuangan yang baik, kita juga harus berikhtiar untuk mengantisipasi ketika risiko kehidupan itu datang menghampiri. Untuk itulah, kita memerlukan suatu perlindungan terhadap nilai ekonomis seseorang, dalam hal ini, kita sebagai penggerak cashflow bulanannya. Jika risiko tersebut datang menghampiri, tujuan keuangan kita tetap akan berjalan dengan mulus.
Safety net yang perlu dipersiapkan itu berupa sebuah kontrak uang pertanggungan yang biasanya berbentuk polis asuransi. Tujuan memiliki asuransi adalah untuk melindungi aset yang telah kita kumpulkan dengan bersusah payah. Jenis perlindungannya juga beragam, mulai dari asuransi kesehatan, kondisi kritis, jiwa, kendaraan, rumah, dan lainnya.
Ditulis oleh:
Hogen Kusuma, S.Farm
Financial Advisor
WhatsApp +6285831218279