- Saham merupakan jenis investasi yang high risk dan high return.
- Tendensi turun dan naiknya nilai saham dapat berubah hanya dalam hitungan detik.
- Godaan terhadap iming-iming keuntungan yang dapat diberikan dalam bermain saham, terkadang membuat kita kurang berhati-hati sehingga akhirnya gagal dalam berinvestasi saham.
- Bagi Anda yang ingin memulai investasi saham, yuk simak “DELAPAN KESALAHAN INVESTASI SAHAM YANG HARUS ANDA HINDARI”.
1. HANYA TERPAKU PADA SATU SAHAM
- Ini sangatlah berbahaya karena membuat Anda menjadi tidak rasional dalam menilai sahamnya (confirmation bias).
- Ingatlah, saham hanya merupakan suatu media atau alat yang dapat menuntun Anda kepada tujuan keuangan Anda.
- Bukankah pada akhirnya saham tersebut tetap akan Anda lepas untuk memenuhi tujuan keuangan Anda?
2. TIDAK PAHAM SISI FUNDAMENTAL
- Fundamental perusahaan seharusnya menjadi analisis mendasar dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah saham.
- Sayangnya banyak investor lebih suka melihat tren sesaat melalui analisis teknikal dengan hasrat ingin menghasilkan profit cepat di pasar modal.
- Padahal dalam jangka panjang, harga saham akan mencerminkan kondisi fundamental dari perusahaan tersebut.
- Ingatlah, saat Anda membeli saham, Anda sebenarnya sedang membeli prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
3. TERJEBAK SAHAM MURAH, PADAHAL TIDAK POTENSIAL
- Sudah menjadi hukum bisnis, dimana seorang investor ingin membeli dengan harga murah dan menjual saat harga tinggi.
- Hal yang menyebabkan hal ini biasanya karena keterbatasan modal.
- Pengembalian tingkat investasi tidak bergantung pada seberapa banyak jumlah lembar saham yang dipegang, melainkan dari masa depan perusahaan yang sahamnya berada di tangan Anda.
- Peluang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan akan didapatkan apabila kita membeli saham unggulan dalam jumlah yang sedikit ketimbang membeli ribuan saham recehan.
4. TAKUT MEMBELI SAHAM SAAT PASAR TURUN
- Kondisi ekonomi bergerak secara siklus, terkadang di atas dan terkadang di bawah.
- Saat perekonomian bagus, bursa saham bergairah dan mengangkat harga saham naik (bullish). Sebaliknya, saat ekonomi memburuk, bursa saham akan lesu, sehingga nilainya akan turun (bearish).
- Jika kita mengamati dengan seksama, sebenarnya pasar yang bearish menawarkan kesempatan investasi untuk membeli saham bagus dengan harga murah (harga diskon).
5. TERJEBAK TRANSAKSI JANGKA PENDEK YANG BERISIKO
- Transaksi jangka pendek (short selling) memang menggiurkan, jika punya modal besar hanya dalam beberapa menit saja dapat meraup keuntungan jutaan rupiah dengan sistem seperti ini.
- Namun sejatinya, transaksi seperti ini sangat menguras waktu, energi dan emosi.
- Di luar itu, risiko yang mengancam juga relatif besar: Harga yang berfluktuasi dengan cepat menuntut kemampuan investor saham yang berpengalaman dan dapat mengontrol emosi untuk melakukan transaksi pada saat yang tepat.
- Taukah Anda kalau pasar saham hampir selalu menghasilkan return positif dalam jangka panjang?
6. MUDAH TERBAWA SITUASI PANIK (PANIC SELLING)
- Adalah peristiwa yang terjadi karena para investor berpanik ria akan kejatuhan harga saham.
- Tindakan ini dipicu oleh emosi dan ketakutan daripada analisis yang rasional dimana saham yang dimiliki ingin segera dilepas tanpa peduli berapa harganya, karena ketakutan akan harga yang akan semakin jatuh.
- Hindarilah menjual saham karena terbawa kepanikan serta analisislah saham yang ingin dijual, apakah secara fundamental saham tersebut masih layak untuk dipegang.
- Ingat! Memiliki saham yang bagus sama saja seperti memiliki seperbagian kecil dari perusahaan yang bagus dan bonafit. Mengapa harus menjualnya dengan harga yang murah?
7. TIMING MASUK YANG SALAH
- Pasar saham sangat sensitif terhadap kondisi di luar yang dimasukkan oleh media, bisa saja naik ataupun turun drastis.
- Seringkali kepanikan pasar melahirkan harga saham yang overpriced atau underpriced.
- Aksi ikut-ikutan beli saham saat kondisi pasar bullish, membuat investor terjebak membeli saham-saham yang overpriced.
- Sebaliknya, di pasar bearish, investor berubah pesimistis dan berusaha menjual sahamnya di saat mereka seharusnya berusaha membeli.
- Idealnya, harga saham harus proporsional dengan total kapital dan prospek pendapatan sebuah perusahaan.
- Belilah saham perusahaan dengan fundamental kuat saat harganya di pasar turun, lalu baru menjualnya saat harga lebih tinggi.
- Jangan mengambil keputusan ekstrim saat kondisi pasar sedang fluktuatif.
8. MENGGANGGAP SAHAM ITU DANA DARURAT
- Secara sadar atau tidak, masih banyak investor di luar sana yang mengalokasikan semua “uang nganggurnya” ke dalam pasar saham.
- Seperti yang kita ketahui, pasar saham itu sifatnya fluktuatif, kadang harganya turun, kadang harganya naik.
- Kebayang ga ketika sang investor tersebut tiba-tiba menghadapi suatu keadaan darurat yang memerlukan dana cash yang cukup besar dan pada saat itu harga sahamnya sedang anjlok?
- Sebelum memulai investasi, alangkah baiknya menyiapkan dana darurat dan proteksi dana investasi Anda agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
KIRA-KIRA KESALAHAN NOMOR BERAPA YANG PERNAH TERJADI PADA TEMAN-TEMAN SEKALIAN?
Regards,
𝗱𝗿. 𝗦𝘂𝘁𝗮𝗻𝘁𝗼 𝗧𝗮𝗻𝗮𝗸𝗮,
𝗖𝗙𝗣®️, 𝗤𝗙𝗘®️, 𝗤𝗪𝗣®️, 𝗔𝗘𝗣𝗣®️, 𝗔𝗪𝗣
𝘞𝘦𝘢𝘭𝘵𝘩 𝘗𝘳𝘦𝘴𝘦𝘳𝘷𝘢𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘚𝘱𝘦𝘤𝘪𝘢𝘭𝘪𝘴𝘵
𝘔𝘰𝘯𝘦𝘺 𝘔𝘢𝘯𝘢𝘨𝘦𝘮𝘦𝘯𝘵 𝘚𝘱𝘦𝘤𝘪𝘢𝘭𝘪𝘴𝘵
𝘓𝘪𝘲𝘶𝘪𝘥𝘪𝘵𝘺 𝘊𝘳𝘦𝘢𝘵𝘰𝘳 𝘚𝘱𝘦𝘤𝘪𝘢𝘭𝘪𝘴𝘵
𝘠𝘰𝘶𝘳 𝘞𝘦𝘢𝘭𝘵𝘩 𝘗𝘳𝘦𝘮𝘪𝘦𝘳 𝘈𝘥𝘷𝘪𝘴𝘰𝘳
087868131288
Selengkapnya lihat disini
Yuk follow akun @TanakaMD untuk info-info menarik seputar dunia kesehatan, finansial & asuransi!